Senin, 07 September 2009

PUASA BAGI KOTA DAN BANGSA

Yunus 3:1-10

Kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah anugerah dari Tuhan untuk bangsa ini. Setelah 350 tahun dijajah, akhirnya bangsa kita mengalami kemerdekaan. Namun setelah merdeka selama 64 tahun, ternyata bangsa kita masih berada dalam penjajahan. Ya! Bangsa kita bebas secara fisik, tetapi secara moral dan spritual bangsa kita masih terjajah. Buktinya, kemorosotan moral ada di bangsa kita ;para pejabat yang korupsi, masyarakat yang hidup dalam perzinahan, generasi muda yang terikat narkoba, hidup dalam freeseks, ketidakjujuran, krisis ekonomi, dan tentunya secara rohani masih banyak yang terikat dengan kuasa kegelapan, kebencian terhadap kekristenan, kebutaan secara rohani (belum menerima keselamatan). Menyadari hal tersebut di atas, apakah yang dapat dilakukan oleh gereja Tuhan untuk bangsa tercinta ini?


1. Membawa suara kenabian bagi kota dan bangsa (ay.1-4)

Kehadiran gereja di kota dan bangsa ini, tidak hanya melakukan aksi-aksi sosial tetapi harus mulai bergerak dalam menyampaikan suara, pesan Tuhan bagi bangsa ini. Tanpa firman Tuhan, kota Niniwe tidak pernah tahu kalau mereka hidup jahat di mata Tuhan. Firman Tuhan menunjukkan kesalahan-kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran umat manusia. Sudahkah gereja menjadi alat Tuhan dalam menyampaikan pesan-pesanNya?


2. Merendahkan diri dengan berpuasa (ay.5-7)

Pada ayat 5, dituliskan bahwa orang-orang Niniwe percaya kepada Tuhan dan mereka berpuasa. Memang bangsa Niniwe adalah orang kafir (tidak percaya) namun ketika mendengar suara Tuhan, mau bertobat dan merendahkan diri. Bagaimana dengan di Indonesia? Tentunya, yang merendahkan diri dan berpuasa adalah mereka yang tahu akan kebenaran dan yang percaya kepada Tuhan terlebih dahulu, yaitu gereja. Kita tidak dapat menuntut orang yang belum percaya untuk bertobat, pertobatan harus dimulai dari dalam gereja Tuhan. Kita merendahkan diri dengan berpuasa memohon belas kasihan Tuhan atas kota dan bangsa agar mengalami pemulihan dan lawatan Allah. Bukankah gereja adalah juga warganegara Indonesia? Pernahkah Anda berpuasa untuk kota dan bangsa?


3. Memohon belaskasihan Allah melalui Doa & Pertobatan(ay.8-9)

Selain berpuasa dan berdoa, bangsa Niniwe juga berseru kepada Tuhan memohon belas kasihanNya agar murka/hukuman dari Tuhan dicabut. Puasa dan doa serta pertobatan yang sungguh-sungguh dari hal-hal yang jahat merupakan tindakan yang dapat menghadirkan belas kasihan Allah. Sudahkah gereja bertobat dari jalan-jalannya yang jahat? Dan mulai berseru memohon lawatan Allah bagi bangsa ini?


S4 – Sasaran dan Rencana (10 menit)

Mulailah ambil komitmen untuk menyediakan waktu khusus berpuasa dan berdoa bagi kota dan bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar