Senin, 30 November 2009

HIDUP DENGAN HATI NURANI YANG MURNI

MATIUS 1:18-25

Di tengah-tengah masa yang “jahat dan bengkok hati” seperti sekarang ini, kita sulit menemukan orang yang hidup dengan hati nurani yang murni. Lebih banyak orang yang bermental licik, culas dan bengkok daripada orang-orang yang jujur dan murni hatinya di hadapan Tuhan. Menjelang natal ini, kita akan belajar dari Yusuf, suami Maria, tentang ciri-ciri orang yang hidup dengan hati nurani yang murni:


PERTAMA, TULUS HATI (19)
. Ketulusan dapat dimengerti sebagai sebuah sikap yang tidak menyimpan motivasi yang tidak terpuji atas apa yang diperbuatnya. Banyak orang melakukan tindakan yang baik tetapi untuk mencari pujian bagi diri sendiri, agar dikenal baik hati, atau untuk kepentingan ‘politis’ tertentu. Alkitab menyatakan bahwa Yusuf adalah pribadi yang tulus hati. Hal apa yang menghalangi Anda untuk mendasari perbuatan dengan ketulusan?


KEDUA, MENJAGA REPUTASI ORANG LAIN (19)
. Jika saja Yusuf mau, ia bisa melaporkan Maria kepada Mahkamah Agama untuk dirajam karena kehamilan tanpa pria yang bertanggung jawab. Tetapi Yusuf tidak mengambil langkah itu. Meskipun dalam kebingungan, ia tetap menjaga nama baik tunangannya. Ia tidak ingin menjatuhkan orang lain dan mencemarkan kemurnian hati nuraninya. Apakah Anda pernah tergoda untuk ‘menjatuhkan’ orang lain? Atau mungkin telah melakukannya? Ceritakanlah!


KETIGA, TAAT KEPADA ALLAH (24).
Hampir tidak satu kalimat pun meluncur dari mulut Yusuf dalam meresponi perintah Tuhan. Yang dicatat Alkitab hanyalah KETAATAN Yusuf, bukan jawaban atau keberatan Yusuf. Ia taat kepada apa yang diperintahkan Tuhan tanpa berbantah-bantahan. Perintah Allah memang bukan untuk dipertanyakan, tetapi untuk ditaati. Kendala apakah yang Anda alami saat akan mentaati perintah Tuhan? Mengapa?


SASARAN DAN RENCANA.

Pikirkanlah kembali tentang hambatan-hambatan utama untuk mentaati Firman Tuhan. Ambillah waktu untuk saling mendoakan di dalam kelompok berkenaan dengan pokok doa ini.

BERSUKACITA DI DALAM TUHAN

FILIPI 4:4-9

Sukacita adalah faktor internal dalam kehidupan kristiani. Seharusnya ia tidak dipengaruhi oleh hal-hal di luar hidup manusia. Apa yang di luar cepat berubah, karena itu kalau sukacita didasarkan pada hal-hal eksternal, pasti akan berubah-ubah juga. Karena Alkitab mengatakan “bersukacitalah senantiasa” maka sukacita itu tidak dipengaruhi oleh apapun. Sukacita adalah sebuah keputusan. Mengapa orang percaya harus bersukacita senantiasa?


PERTAMA, AGAR KITA TETAP DAPAT MENJADI BERKAT (5)
. Firman-Nya berkata, “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.” Jiwa yang bersukacita akan mendorong banyak hal positif muncul di dalam kehidupan kita. Salah satunya adalah kebaikan hati yang memancar dan dirasakan setiap orang. Paulus mendorong agar kita terus menjadi berkat agi orang lain karena kedatangan Tuhan yang mendekat. Pernahkah Anda merasakan adanya hubungan antara jiwa yang bersukacita dengan keinginan untuk menjadi berkat bagi orang lain?


KEDUA, AGAR KITA TIDAK LEKAS KUATIR (6)
. Hati yang bersukacita adalah penawar yang jitu untuk kekuatiran kita. Orang yang kuatir tidak akan mengerjakan apa-apa di dalam hidupnya, sementara orang yang bersukacita menaruh pengharapannya kepada Tuhan. Orang yang bersukacita lebih mudah menemukan janji pengharapan Allah di tengah-tengah masalah dan pergumulan, dibanding dengan orang-orang yang menjadi kuatir dalam hidupnya. Apa yang Anda lakukan ketika kekuatiran mulai melanda?


KETIGA, AGAR DAMAI SEJAHTERA ALLAH MEMERINTAH DALAM HATI KITA (7)
. “Hidup ini sudah susah, jangan dibikin susah lagi!” begitu kata-kata yang acap kita dengar untuk memotivasi orang agar keluar dari masalahnya. Tekanan hidup yang semakin berat ini kalau tidak disikapi dengan bijaksana akan semakin menambah stres. Hanya dengan bersukacita di dalam Tuhanlah kita dapat menemukan damai sejahtera Allah yang memerintah dalam hati kita. Ceritakanlah pengalaman kebingungan Anda terhadap akhir zaman dan bagaimana solusinya?


SASARAN DAN RENCANA.

Apapun kondisi yang sedang terjadi, bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan. Hiburkanlah seorang akan yang lain dengan sukacita Ilahi, bukan dengan sukacita semu.

WORSHIP THE KING (MENYEMBAH SANG RAJA)

LUKAS 2:46-56

Pujian yang kita naikkan kepada Tuhan tidak lahir dengan sendirinya. Kita memuji Tuhan karena terlebih dulu IA menyatakan karya-Nya yang ajaib dan luar biasa. Hal inilah yang terjadi dalam kehidupan Maria. Ia menyatakan pujiannya karena pekerjaan Allah di dalam hidup tunangan Yusuf itu. Sifat-sifat Allah apa saja yang dipuji Maria?


PERTAMA, ALLAH JURU SELAMAT (46-47)
. Ketika kabar datang dari Gabriel bahwa Maria akan melahirkan Yesus, bangsa Israel sedang menantikan seorang Mesias sebagai Juru Selamat bagi mereka. Yesus (seakar dengan Yosua, Hosea) berarti Allah adalah Juru Selamat. Ia merindukan agar umatNya diselamatkan. Karya inilah yang dinyatakan dalam Natal; Ia datang menyambangi umatNya untuk memberi keselamatan melalui Yesus, Sang Putra. Sudahkan Anda yakin dengan keselamatan Anda di dalam Yesus? Ceritakanlah!


KEDUA, ALLAH MAHA KUASA (49).
Hamil tanpa adanya seorang laki-laki, menjadi masalah besar bagi Maria. Itu adalah sebuah kemustahilan. Tetapi kemustahilan berubah menjadi sesuatu yang mungkin karena Allah Mahakuasa. Kemahakuasaan-Nya tak terbatas dan kekal, sehingga apapun permasalahannya, “Bagi Allah tidak ada yang mustahil!” Pernahkah Anda mengalami kemustahilan yang diubah Tuhan menjadi mujizat? Ceritakanlah!


KETIGA, ALLAH RAHMANI / PENGASIH (50)
. Karena Ia adalah kasih, maka Ia tergerak oleh belas kasihan untuk menyelamatkan dan membuat mujizat. Maria memuji-Nya karena kasih setia-Nya turun-temurun, sepanjang masa. Kalau kita hidup dan bisa melakukan sesuatu, sekali lagi itu menegaskan akan betapa besar kasih-Nya. Apakah yang Anda lakukan ketika memahami bahwa Anda dikasihi dan diterima tanpa syarat oleh Tuhan?


SASARAN DAN RENCANA.

Kita terpanggil untuk membagikan kasih Allah yang telah kita rasakan kepada mereka yang membutuhkannya. Merayakan Natal ini, mari kita lakukan aksi nyata untuk menyatakan kasih Allah kepada dunia. Selamat Natal!

PEMELIHARAAN BAPA SORGAWI

RATAPAN 3:21-26

Akhirnya kita sampai di penghujung tahun 2009 ini. Kenyataan ini menyadarkan kita bahwa ini semua adalah karena kasih setia dan pemeliharaan-Nya semata-mata. Kalau bukan karena kesempatan yang diberikan Tuhan, kita pasti tidak memiliki kesanggupan untuk menjalani tahun-tahun yang semakin berat ini. Kita juga percaya bahwa Dia akan memelihara kita di tahun-tahun mendatang, karena:

PERTAMA, BERKAT-NYA SELALU BARU (22-23)
. Haleluya! Ia bukan Allah yang memberi sisa-sisa, tetapi sebaliknya, senantiasa memberi berkat yang baru setiap pagi. Kasih-Nya tak berkesudahan sepanjang zaman. Inilah janji yang akan tetap kita pegang sepanjang hidup. Nantikan berkat-Nya yang baru senantiasa. Syukuri setiap hari pemeliharaan-Nya. Sharingkan berkat Tuhan yang Anda terima hari ini, atau sepanjang tahun ini?

KEDUA, IA TAK PERNAH MENGECEWAKAN (24)
. Kalau Bapa kita di dunia pernah atau sering mengecewakan, tidak demikian dengan Bapa Sorgawi. Ia selalu memberi yang terbaik dalam pemdangan-Nya bagi kita. Meskipun kita acap tidak mengerti, tetapi tujuan utama-Nya ketika mengijinkan sesuatu terjadi adalah demi kebaikan kita. Justru kitalah yang kadang-kadang mengecewakan Dia. Pernahkah Anda merasa seakan-akan Dia mengecewakan? Ceritakanlah!


KETIGA, KEBAIKAN-NYA TAK BERHENTI (25).
Kebaikan orang lain bisa berhenti seiring dengan berlalunya orang itu. Orang bisa saja beruah drastis di tengah jalan. Ketika kita mengandalkan orang lain untuk menerima kebaikan, setiap saat kita harus siap kecewa. Tetapi ketika menerima kebaikan Tuhan, maka kebaikan-Nya itu akan terus mengalir sekalipun kita tidak setia. Alami kebaikan-Nya di akhir tahun ini, tahun mendatang, dan sepanjang hari dalam hidup Anda. Bagaimana Anda menjelaskan kebaikan Tuhan dalam hidup Anda? Ceritakanlah!


SASARAN DAN RENCANA.

Syukurilah penyertaan-Nya sepanjang tahun ini dan teruslah berharap akan karya-Nya yang lebih besar kepada dan melalui hidup kita di tahun yang akan datang. Selamat Tahun Baru.

Jumat, 06 November 2009

JEMAAT YANG MISIONER

Misi gereja kita adalah menjangkau masyarakat dengan Injil melalui pelayanan yang menjawab kebutuhan, serta membina mereka agar bertumbuh dewasa dalam Kristus dan menjadi jemaat yang missioner.


Matius 28:16-20.


Apakah yang dimaksud dengan jemaat yang missioner :


PERTAMA, JEMAAT YANG SADAR AKAN PANGGILAN GEREJA YAITU MEMENUHI AMANAT AGUNG.

Semua orang Kristen pasti tahu Amanat Agung Tuhan Yesus yang memerintahkan agar kita menjadikan semua bangsa murid Tuhan (Matius 28:19-20). Tetapi kebanyakan kita cuma sekedar tahu, namun tidak menyadari betapa penting dan mendesaknya perintah tersebut. Jika semua jemaat sadar dan memiliki beban ini, maka akan terjadi kegerakan penginjilan. Pentingkah Amanat Agung Tuhan Yesus bagi Anda? Apa buktinya?


KEDUA, JEMAAT YANG MEMFOKUSKAN SEMUA KEGIATAN UNTUK MEMENANGKAN JIWA.

Jemaat yang missioner akan menggunakan semua program, acara dan kegiatan hanya untuk satu tujuan yaitu memenangkan jiwa. Kegiatan ibadah, komsel, doa ulang tahun, syukuran, seminar, talkshow, konser musik, siaran TV / Radio dll, semua ditujukan untuk menjangkau jiwa. Ketika semua kegiatan dan acara ini dapat menjaring jiwa-jiwa baru, maka gereja / jemaat kita akan semakin semarak dan hidup. Bagaimana dengan kegiatan gereja / komsel Anda selama ini, apakah tujuannya? Bisakah Anda menjadikannya sebagai sarana untuk penjangkauan? Diskusikanlah !


KETIGA, JEMAAT YANG MAU MEMBAYAR BERAPAPUN HARGA UNTUK MEMENANGKAN JIWA.

Jemaat yang missioner berani membayar, berapapun harga yang dibutuhkan untuk memenangkan jiwa. Uang, waktu, tenaga, pikiran, doa dan air mata, selalu siap dikorbankan demi menyelamatkan jiwa. Jemaat yang seperti ini tidak hitung-hitungan atau bermalas-malasan. Karena mereka sadar, bahwa semua yang mereka berikan merupakan investasi di Sorga, yang akan mendatangkan keuntungan bagi mereka sendiri (Mat. 6:19-20). Dan mereka selalu ingin membuat Sorga berpesta setiap hari (Luk. 15:10). Apakah yang sudah Anda korbankan untuk memenangkan jiwa? Mengapa kita sulit berkorban untuk hal ini?


S4 – SASARAN DAN RENCANA.

Berdoalah agar jemaat menyadari betapa penting dan mendesaknya Amanat Agung Tuhan Yesus di akhir zaman ini. Buatlah sebuah acara / kegiatan yang bertujuan memenangkan jiwa dan bayar harganya untuk melakukannya.

PENGINJILAN DENGAN KUASA

Sebuah penginjilan baru dapat berhasil, jika usaha yang kita lakukan disertai oleh kuasa Roh Kudus. Karena keselamatan (kelahiran baru) seseorang bukanlah hasil pekerjaan manusia melainkan pekerjaan Roh Kudus.


Kisah 2:38-47.


Langkah-langkah dalam penginjilan dengan kuasa :


PERTAMA, DIPENUHI ROH KUDUS (Kisah 1:8).

Orang yang paling dekat dengan Yesus adalah murid-muridNya. Kemanapun Yesus pergi dan apapun yang Dia lakukan pasti muridNya ada disana. Mereka banyak mendengar pengajaran Yesus dan belajar cara Yesus melayani selama tiga setengah tahun. Tetapi ternyata semua itu belum cukup. Sebelum Yesus terangkat ke Sorga ia berpesan, agar mereka menanti di Yerusalem, sampai mereka dibaptis dan dipenuhi oleh Roh Kudus (Kis. 1:4-5, 8). Setelah mereka memiliki kuasa tersebut, barulah mereka bisa menjadi saksi Tuhan. Sudahkah Anda dipenuhi Roh Kudus? Pernahkah Anda menggunakan kuasa yang diberikan Roh Kudus? Ceritakanlah !


KEDUA, MENGIKAT DAN MENGUSIR ROH JAHAT (Matius 12:28-29).

Setiap orang yang belum diselamatkan, dikuasai oleh roh-roh jahat. Ayat-ayat tadi menyatakan bahwa sebelum kita merebut orang-orang berdosa, kita harus terlebih dahulu mengusir dan mengikat roh-roh jahat tersebut. Sebelum dibebaskan, maka hati dan pikiran mereka masih dikuasai iblis dan sulit melihat kebenaran Injil. Untuk itu dibutuhkan doa peperangan rohani untuk mengikat dan mengalahkan kuasa iblis. Ingatlah bahwa kita punya kuasa dan otoritas (Mark. 16:17; Mat. 16:19). Masihkah doa peperangan rohani menjadi bagian penting dalam komsel Anda? Mengapa?


KETIGA, MENDATANGKAN MUJIZAT.

Penginjilan Tuhan Yesus dan para Rasul sangat efektif, karena disertai dengan mujizat dan tanda-tanda. Orang yang paling menentang pun akan percaya, jika melihat dan mengalami mujizat Tuhan. Untuk itulah kita perlu berdoa (dan berpuasa) agar Tuhan menyertai pemberitaan Injil dengan tanda-tanda dan mujizat (Kisah 4:29-31).


S4 – SASARAN DAN RENCANA.

Sadarilah, bahwa diperlukan kuasa Allah dalam sebuah penginjilan. Jadikan usaha untuk mendatangkan kuasa ini, sebagai bagian penting kegiatan komsel Anda. Adakan doa yang sungguh-sungguh untuk memerangi kuasa iblis dan mendatangkan mujizat setiap kali mengadakan komsel.

PENGINJILAN MELALUI PERSAHABATAN

Bila penginjilan didengungkan di gereja, seringkali membuat kita merasa tertuduh, tertekan atau timbul keengganan. Karena kita merasa berat dan sulit melakukannya. Sebenarnya menginjil tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Dalam Lukas 10:5-9, Tuhan Yesus mengajarkan cara penginjilan yang paling efektif, yaitu lewat sebuah hubungan atau persahabatan. Kesulitan apa yang Anda alami ketika menginjil?


Lukas 10:5-9.


Ada beberapa langkah dalam melakukan penginjilan melalui persahabatan :


PERTAMA, BERKATI MEREKA (ayat 5).

Sebuah penginjilan harus dimulai dari hati yang mengasihi dan selalu ingin memberkati. Ketika kita berkata, “Damai sejahtera bagimu” itu berarti kita sedang berdoa dan berharap agar orang itu diberkati Tuhan lewat hidup kita. Adalah sangat sulit dan menjadi beban berat bagi kita, jika kita menginjili, tetapi hati kita tidak mengasihi orang tersebut.


KEDUA, BANGUNLAH PERSAHABATAN (ayat 7).

Tuhan Yesus mengajarkan agar kita punya waktu cukup lama dengan orang lain dengan orang yang akan kita Injili. Artinya sebelum menginjil, kita seharusnya membangun persahabatan terlebih dahulu. Sangat tidak baik jika bertemu orang yang tidak dikenal langsung ditanya “Kamu sudah percaya Yesus belum? Kalo belum, kamu mati masuk neraka!” Orang yang mendengarnya bukannya tertarik, tapi malah tersinggung dan menolak kita. Sebelum Injil diterima, seharusnya diri kita yang terlebih dahulu diterima oleh mereka. Cara-cara apa saja yang bisa Anda gunakan untuk membangun persahabatan?


KETIGA, PENUHILAH KEBUTUHAN MEREKA (ayat 9a).

Sebelum Injil kita beritakan, sebaiknya kita memenuhi kebutuhan mereka terlebih dahulu. Layani mereka dengan kasih dan bantulah mereka mengatasi pergumulannya. Sembuhkan yang sakit (dengan kuasa doa ataupun pertolongan medis), beri makan yang lapar, hiburkan yang susah dll. Apa yang akan Anda lakukan untuk menolong orang-orang yang Anda kenal yang sedang mengalami pergumulan saat-saat ini? Ceritakanlah !


KEEMPAT, BERITAKAN INJIL KEPADA MEREKA (ayat 9b).

Setelah semua langkah tersebut dilakukan barulah Injil disampaikan. Persahabatan telah terbangun, kebutuhan telah terpenuhi, hati mereka telah terbuka maka Injil akan mudah diterima.


S4 – SASARAN DAN RENCANA.

Buatlah VIP List yang merupakan daftar orang-orang dalam lingkup pengaruh Anda yang akan Anda doakan dan dijangkau melalui langkah-langkah penginjilan melalui persahabatan. Mulailah melangkah dengan bersahabat dengan mereka.

MEMENANGKAN SELURUH KELUARGA

Kisah 16:31-34; 6:1-8.


Jika kita membaca kisah penjara di Filipi, hati kita terdorong kerinduan agar seluruh keluarga diselamatkan. Namun keselamatan atas seluruh keluarga itu tidak terjadi begitu saja karena kepala penjara itu bertobat. Seluruh anggota keluarga pun harus bertobat juga. Agar kita dapat menuntun setiap anggota keluarga kepada pertobatan. Mari kita belajar dari Stefanus (6:1-8). Apa saja yang bisa kita teladani?


PERTAMA, MEMILIKI KESAKSIAN HIDUP YANG BAIK (6:3).

Jika kita memiliki kehidupan yang ‘terkenal baik’, maka kesaksian hidup kita akan menjadi berkat dan menarik orang lain kepada Kristus. Sebaliknya jika kehidupan kita ‘amburadul’ maka kita tidak dapat menjadi surat Kristus yang terbuka dan dapat dibaca semua orang. Secara khusus keluarga kita sendiri. Bagaimana Anda berusaha untuk memiliki predikat “terkenal baik” ini? Apakah hal itu mudah / susah dilakukan? Mengapa?


KEDUA, MEMILIKI HIKMAT, KUASA DAN ROH ALLAH (6:3-6).

Untuk memenangkan keluarga kita, ada tiga hal yang harus kita dapatkan dari Tuhan. Hikmat Tuhan, agar kita bisa dengan tepat menyampaikan berita Injil, kuasa Tuhan agar berita Injil diteguhkan oleh Roh Tuhan yang akan mengiringi langkah-langkah kita. Sudahkah ketiga hal itu Anda miliki dalam hidup Anda? Ceritakanlah !


KETIGA, MEMILIKI PEMAHAMAN YANG BAIK AKAN FIRMAN ALLAH (7:1-53).

Kita tidak dapat menyampaikan Injil, Firman kebenaran, jika kita sendiri tidak memahaminya. Stefanus adalah orang yang berkomitmen untuk memahami FirmanNya dengan benar, sehingga ia bisa bersaksi di depan Mahkamah Agama. Kita akan memahami FirmanNya jika memiliki kerinduan untuk merenungkan Alkitab setiap hari. Kendala apakah yang Anda alami untuk merenungkan FirmanNya setiap hari?


S4 – SASARAN DAN RENCANA.

Setelah pertemuan kelompok, doakanlah secara khusus anggota-anggota keluarga yang belum dijamah oleh kasih Kristus.

DOA BAGI JIWA-JIWA

Efesus 3:14-21.


Jiwa-jiwa selalu memiliki ‘tempat utama’ di hati Tuhan. Untuk jiwa-jiwa Bapa mengorbankan Putra tunggalNya. Untuk jiwa-jiwa Yesus telah mati. Untuk itu dia bagi jiwa-jiwa agar diselamatkan perlu dilakukan orang percaya. Tetapi Paulus juga memberikan teladan, agar kita berdoa juga bagi jiwa-jiwa yang telah diselamatkan, agar tetap teguh di dalam Tuhan. Apa doa Paulus bagi jiwa-jiwa yang dilayaninya?


PERTAMA, AGAR JIWA-JIWA BERAKAR DI DALAM KRISTUS (16-17).

Jiwa-jiwa yang sudah bertobat dan dilahirbarukan, perlu terus ditopang oleh doa-doa kita agar mereka berakar di dalam Kristus. Ibarat pohon, kehidupan iman mereka ditopang oleh akar yang kuat, sehingga badai hidup sebesar apapun tidak pernah menggoyahkan iman percayanya. Akar yang kuat juga berpotensi besar untuk menyuplai makanan rohani ke seluruh bagian yang lain. Bagaimana dengan kehidupan rohani Anda? Apakah benar-benar telah berakar di dalam Kristus?


KEDUA, AGAR JIWA-JIWA MENGENAL DAN MENGALAMI KASIH KRISTUS (18-19a).

Banyak jiwa baru yang akhirnya mundur secara rohani, karena ketidaktahuan mereka akan panjang, lebar, tinggi dan dalamnya kasih Kristus. Kita yang menolong jiwa-jiwa baru tersebut, agar sampai pada pengenalan dan pengalaman akan kasih Kristus yang luar biasa itu melalui doa-doa kita. Biarlah hidup mereka senantiasa dijamah oleh kasih Kristus. Diskusikanlah tentang langkah apa yang bisa kita ambil agar tetap mengalami kasih Kristus ?


KETIGA, AGAR JIWA-JIWA MENGALAMI KEPENUHAN ALLAH (19b).

Tujuan akhir dari proses kehidupan rohani kita adalah kedewasaan rohani. Paulus menggambarkannya dengan istilah ‘kepenuhan Allah’ dalam nats yang kit abaca diatas. Teruslah berdoa bagi jiwa-jiwa, agar mereka tidak berhenti di tangah jalan dalam menjalani proses pertumbuhan, tetapi mereka akan sampai di garis finish yaitu kedewasaan penuh mereka. Ceritakanlah suka duka pengalaman Anda menjalani proses pertumbuhan rohani.


S4 – SASARAN DAN RENCANA.

Adakah jiwa-jiwa baru di dalam kelompok Anda? Jika ya, doakanlah mereka secara khusus setelah pertemuan kelompok berakhir. Jika mungkin adakanlah rencana bersama untuk mengunjungi mereka.