Senin, 30 November 2009

HIDUP DENGAN HATI NURANI YANG MURNI

MATIUS 1:18-25

Di tengah-tengah masa yang “jahat dan bengkok hati” seperti sekarang ini, kita sulit menemukan orang yang hidup dengan hati nurani yang murni. Lebih banyak orang yang bermental licik, culas dan bengkok daripada orang-orang yang jujur dan murni hatinya di hadapan Tuhan. Menjelang natal ini, kita akan belajar dari Yusuf, suami Maria, tentang ciri-ciri orang yang hidup dengan hati nurani yang murni:


PERTAMA, TULUS HATI (19)
. Ketulusan dapat dimengerti sebagai sebuah sikap yang tidak menyimpan motivasi yang tidak terpuji atas apa yang diperbuatnya. Banyak orang melakukan tindakan yang baik tetapi untuk mencari pujian bagi diri sendiri, agar dikenal baik hati, atau untuk kepentingan ‘politis’ tertentu. Alkitab menyatakan bahwa Yusuf adalah pribadi yang tulus hati. Hal apa yang menghalangi Anda untuk mendasari perbuatan dengan ketulusan?


KEDUA, MENJAGA REPUTASI ORANG LAIN (19)
. Jika saja Yusuf mau, ia bisa melaporkan Maria kepada Mahkamah Agama untuk dirajam karena kehamilan tanpa pria yang bertanggung jawab. Tetapi Yusuf tidak mengambil langkah itu. Meskipun dalam kebingungan, ia tetap menjaga nama baik tunangannya. Ia tidak ingin menjatuhkan orang lain dan mencemarkan kemurnian hati nuraninya. Apakah Anda pernah tergoda untuk ‘menjatuhkan’ orang lain? Atau mungkin telah melakukannya? Ceritakanlah!


KETIGA, TAAT KEPADA ALLAH (24).
Hampir tidak satu kalimat pun meluncur dari mulut Yusuf dalam meresponi perintah Tuhan. Yang dicatat Alkitab hanyalah KETAATAN Yusuf, bukan jawaban atau keberatan Yusuf. Ia taat kepada apa yang diperintahkan Tuhan tanpa berbantah-bantahan. Perintah Allah memang bukan untuk dipertanyakan, tetapi untuk ditaati. Kendala apakah yang Anda alami saat akan mentaati perintah Tuhan? Mengapa?


SASARAN DAN RENCANA.

Pikirkanlah kembali tentang hambatan-hambatan utama untuk mentaati Firman Tuhan. Ambillah waktu untuk saling mendoakan di dalam kelompok berkenaan dengan pokok doa ini.

BERSUKACITA DI DALAM TUHAN

FILIPI 4:4-9

Sukacita adalah faktor internal dalam kehidupan kristiani. Seharusnya ia tidak dipengaruhi oleh hal-hal di luar hidup manusia. Apa yang di luar cepat berubah, karena itu kalau sukacita didasarkan pada hal-hal eksternal, pasti akan berubah-ubah juga. Karena Alkitab mengatakan “bersukacitalah senantiasa” maka sukacita itu tidak dipengaruhi oleh apapun. Sukacita adalah sebuah keputusan. Mengapa orang percaya harus bersukacita senantiasa?


PERTAMA, AGAR KITA TETAP DAPAT MENJADI BERKAT (5)
. Firman-Nya berkata, “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.” Jiwa yang bersukacita akan mendorong banyak hal positif muncul di dalam kehidupan kita. Salah satunya adalah kebaikan hati yang memancar dan dirasakan setiap orang. Paulus mendorong agar kita terus menjadi berkat agi orang lain karena kedatangan Tuhan yang mendekat. Pernahkah Anda merasakan adanya hubungan antara jiwa yang bersukacita dengan keinginan untuk menjadi berkat bagi orang lain?


KEDUA, AGAR KITA TIDAK LEKAS KUATIR (6)
. Hati yang bersukacita adalah penawar yang jitu untuk kekuatiran kita. Orang yang kuatir tidak akan mengerjakan apa-apa di dalam hidupnya, sementara orang yang bersukacita menaruh pengharapannya kepada Tuhan. Orang yang bersukacita lebih mudah menemukan janji pengharapan Allah di tengah-tengah masalah dan pergumulan, dibanding dengan orang-orang yang menjadi kuatir dalam hidupnya. Apa yang Anda lakukan ketika kekuatiran mulai melanda?


KETIGA, AGAR DAMAI SEJAHTERA ALLAH MEMERINTAH DALAM HATI KITA (7)
. “Hidup ini sudah susah, jangan dibikin susah lagi!” begitu kata-kata yang acap kita dengar untuk memotivasi orang agar keluar dari masalahnya. Tekanan hidup yang semakin berat ini kalau tidak disikapi dengan bijaksana akan semakin menambah stres. Hanya dengan bersukacita di dalam Tuhanlah kita dapat menemukan damai sejahtera Allah yang memerintah dalam hati kita. Ceritakanlah pengalaman kebingungan Anda terhadap akhir zaman dan bagaimana solusinya?


SASARAN DAN RENCANA.

Apapun kondisi yang sedang terjadi, bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan. Hiburkanlah seorang akan yang lain dengan sukacita Ilahi, bukan dengan sukacita semu.

WORSHIP THE KING (MENYEMBAH SANG RAJA)

LUKAS 2:46-56

Pujian yang kita naikkan kepada Tuhan tidak lahir dengan sendirinya. Kita memuji Tuhan karena terlebih dulu IA menyatakan karya-Nya yang ajaib dan luar biasa. Hal inilah yang terjadi dalam kehidupan Maria. Ia menyatakan pujiannya karena pekerjaan Allah di dalam hidup tunangan Yusuf itu. Sifat-sifat Allah apa saja yang dipuji Maria?


PERTAMA, ALLAH JURU SELAMAT (46-47)
. Ketika kabar datang dari Gabriel bahwa Maria akan melahirkan Yesus, bangsa Israel sedang menantikan seorang Mesias sebagai Juru Selamat bagi mereka. Yesus (seakar dengan Yosua, Hosea) berarti Allah adalah Juru Selamat. Ia merindukan agar umatNya diselamatkan. Karya inilah yang dinyatakan dalam Natal; Ia datang menyambangi umatNya untuk memberi keselamatan melalui Yesus, Sang Putra. Sudahkan Anda yakin dengan keselamatan Anda di dalam Yesus? Ceritakanlah!


KEDUA, ALLAH MAHA KUASA (49).
Hamil tanpa adanya seorang laki-laki, menjadi masalah besar bagi Maria. Itu adalah sebuah kemustahilan. Tetapi kemustahilan berubah menjadi sesuatu yang mungkin karena Allah Mahakuasa. Kemahakuasaan-Nya tak terbatas dan kekal, sehingga apapun permasalahannya, “Bagi Allah tidak ada yang mustahil!” Pernahkah Anda mengalami kemustahilan yang diubah Tuhan menjadi mujizat? Ceritakanlah!


KETIGA, ALLAH RAHMANI / PENGASIH (50)
. Karena Ia adalah kasih, maka Ia tergerak oleh belas kasihan untuk menyelamatkan dan membuat mujizat. Maria memuji-Nya karena kasih setia-Nya turun-temurun, sepanjang masa. Kalau kita hidup dan bisa melakukan sesuatu, sekali lagi itu menegaskan akan betapa besar kasih-Nya. Apakah yang Anda lakukan ketika memahami bahwa Anda dikasihi dan diterima tanpa syarat oleh Tuhan?


SASARAN DAN RENCANA.

Kita terpanggil untuk membagikan kasih Allah yang telah kita rasakan kepada mereka yang membutuhkannya. Merayakan Natal ini, mari kita lakukan aksi nyata untuk menyatakan kasih Allah kepada dunia. Selamat Natal!

PEMELIHARAAN BAPA SORGAWI

RATAPAN 3:21-26

Akhirnya kita sampai di penghujung tahun 2009 ini. Kenyataan ini menyadarkan kita bahwa ini semua adalah karena kasih setia dan pemeliharaan-Nya semata-mata. Kalau bukan karena kesempatan yang diberikan Tuhan, kita pasti tidak memiliki kesanggupan untuk menjalani tahun-tahun yang semakin berat ini. Kita juga percaya bahwa Dia akan memelihara kita di tahun-tahun mendatang, karena:

PERTAMA, BERKAT-NYA SELALU BARU (22-23)
. Haleluya! Ia bukan Allah yang memberi sisa-sisa, tetapi sebaliknya, senantiasa memberi berkat yang baru setiap pagi. Kasih-Nya tak berkesudahan sepanjang zaman. Inilah janji yang akan tetap kita pegang sepanjang hidup. Nantikan berkat-Nya yang baru senantiasa. Syukuri setiap hari pemeliharaan-Nya. Sharingkan berkat Tuhan yang Anda terima hari ini, atau sepanjang tahun ini?

KEDUA, IA TAK PERNAH MENGECEWAKAN (24)
. Kalau Bapa kita di dunia pernah atau sering mengecewakan, tidak demikian dengan Bapa Sorgawi. Ia selalu memberi yang terbaik dalam pemdangan-Nya bagi kita. Meskipun kita acap tidak mengerti, tetapi tujuan utama-Nya ketika mengijinkan sesuatu terjadi adalah demi kebaikan kita. Justru kitalah yang kadang-kadang mengecewakan Dia. Pernahkah Anda merasa seakan-akan Dia mengecewakan? Ceritakanlah!


KETIGA, KEBAIKAN-NYA TAK BERHENTI (25).
Kebaikan orang lain bisa berhenti seiring dengan berlalunya orang itu. Orang bisa saja beruah drastis di tengah jalan. Ketika kita mengandalkan orang lain untuk menerima kebaikan, setiap saat kita harus siap kecewa. Tetapi ketika menerima kebaikan Tuhan, maka kebaikan-Nya itu akan terus mengalir sekalipun kita tidak setia. Alami kebaikan-Nya di akhir tahun ini, tahun mendatang, dan sepanjang hari dalam hidup Anda. Bagaimana Anda menjelaskan kebaikan Tuhan dalam hidup Anda? Ceritakanlah!


SASARAN DAN RENCANA.

Syukurilah penyertaan-Nya sepanjang tahun ini dan teruslah berharap akan karya-Nya yang lebih besar kepada dan melalui hidup kita di tahun yang akan datang. Selamat Tahun Baru.

Jumat, 06 November 2009

JEMAAT YANG MISIONER

Misi gereja kita adalah menjangkau masyarakat dengan Injil melalui pelayanan yang menjawab kebutuhan, serta membina mereka agar bertumbuh dewasa dalam Kristus dan menjadi jemaat yang missioner.


Matius 28:16-20.


Apakah yang dimaksud dengan jemaat yang missioner :


PERTAMA, JEMAAT YANG SADAR AKAN PANGGILAN GEREJA YAITU MEMENUHI AMANAT AGUNG.

Semua orang Kristen pasti tahu Amanat Agung Tuhan Yesus yang memerintahkan agar kita menjadikan semua bangsa murid Tuhan (Matius 28:19-20). Tetapi kebanyakan kita cuma sekedar tahu, namun tidak menyadari betapa penting dan mendesaknya perintah tersebut. Jika semua jemaat sadar dan memiliki beban ini, maka akan terjadi kegerakan penginjilan. Pentingkah Amanat Agung Tuhan Yesus bagi Anda? Apa buktinya?


KEDUA, JEMAAT YANG MEMFOKUSKAN SEMUA KEGIATAN UNTUK MEMENANGKAN JIWA.

Jemaat yang missioner akan menggunakan semua program, acara dan kegiatan hanya untuk satu tujuan yaitu memenangkan jiwa. Kegiatan ibadah, komsel, doa ulang tahun, syukuran, seminar, talkshow, konser musik, siaran TV / Radio dll, semua ditujukan untuk menjangkau jiwa. Ketika semua kegiatan dan acara ini dapat menjaring jiwa-jiwa baru, maka gereja / jemaat kita akan semakin semarak dan hidup. Bagaimana dengan kegiatan gereja / komsel Anda selama ini, apakah tujuannya? Bisakah Anda menjadikannya sebagai sarana untuk penjangkauan? Diskusikanlah !


KETIGA, JEMAAT YANG MAU MEMBAYAR BERAPAPUN HARGA UNTUK MEMENANGKAN JIWA.

Jemaat yang missioner berani membayar, berapapun harga yang dibutuhkan untuk memenangkan jiwa. Uang, waktu, tenaga, pikiran, doa dan air mata, selalu siap dikorbankan demi menyelamatkan jiwa. Jemaat yang seperti ini tidak hitung-hitungan atau bermalas-malasan. Karena mereka sadar, bahwa semua yang mereka berikan merupakan investasi di Sorga, yang akan mendatangkan keuntungan bagi mereka sendiri (Mat. 6:19-20). Dan mereka selalu ingin membuat Sorga berpesta setiap hari (Luk. 15:10). Apakah yang sudah Anda korbankan untuk memenangkan jiwa? Mengapa kita sulit berkorban untuk hal ini?


S4 – SASARAN DAN RENCANA.

Berdoalah agar jemaat menyadari betapa penting dan mendesaknya Amanat Agung Tuhan Yesus di akhir zaman ini. Buatlah sebuah acara / kegiatan yang bertujuan memenangkan jiwa dan bayar harganya untuk melakukannya.

PENGINJILAN DENGAN KUASA

Sebuah penginjilan baru dapat berhasil, jika usaha yang kita lakukan disertai oleh kuasa Roh Kudus. Karena keselamatan (kelahiran baru) seseorang bukanlah hasil pekerjaan manusia melainkan pekerjaan Roh Kudus.


Kisah 2:38-47.


Langkah-langkah dalam penginjilan dengan kuasa :


PERTAMA, DIPENUHI ROH KUDUS (Kisah 1:8).

Orang yang paling dekat dengan Yesus adalah murid-muridNya. Kemanapun Yesus pergi dan apapun yang Dia lakukan pasti muridNya ada disana. Mereka banyak mendengar pengajaran Yesus dan belajar cara Yesus melayani selama tiga setengah tahun. Tetapi ternyata semua itu belum cukup. Sebelum Yesus terangkat ke Sorga ia berpesan, agar mereka menanti di Yerusalem, sampai mereka dibaptis dan dipenuhi oleh Roh Kudus (Kis. 1:4-5, 8). Setelah mereka memiliki kuasa tersebut, barulah mereka bisa menjadi saksi Tuhan. Sudahkah Anda dipenuhi Roh Kudus? Pernahkah Anda menggunakan kuasa yang diberikan Roh Kudus? Ceritakanlah !


KEDUA, MENGIKAT DAN MENGUSIR ROH JAHAT (Matius 12:28-29).

Setiap orang yang belum diselamatkan, dikuasai oleh roh-roh jahat. Ayat-ayat tadi menyatakan bahwa sebelum kita merebut orang-orang berdosa, kita harus terlebih dahulu mengusir dan mengikat roh-roh jahat tersebut. Sebelum dibebaskan, maka hati dan pikiran mereka masih dikuasai iblis dan sulit melihat kebenaran Injil. Untuk itu dibutuhkan doa peperangan rohani untuk mengikat dan mengalahkan kuasa iblis. Ingatlah bahwa kita punya kuasa dan otoritas (Mark. 16:17; Mat. 16:19). Masihkah doa peperangan rohani menjadi bagian penting dalam komsel Anda? Mengapa?


KETIGA, MENDATANGKAN MUJIZAT.

Penginjilan Tuhan Yesus dan para Rasul sangat efektif, karena disertai dengan mujizat dan tanda-tanda. Orang yang paling menentang pun akan percaya, jika melihat dan mengalami mujizat Tuhan. Untuk itulah kita perlu berdoa (dan berpuasa) agar Tuhan menyertai pemberitaan Injil dengan tanda-tanda dan mujizat (Kisah 4:29-31).


S4 – SASARAN DAN RENCANA.

Sadarilah, bahwa diperlukan kuasa Allah dalam sebuah penginjilan. Jadikan usaha untuk mendatangkan kuasa ini, sebagai bagian penting kegiatan komsel Anda. Adakan doa yang sungguh-sungguh untuk memerangi kuasa iblis dan mendatangkan mujizat setiap kali mengadakan komsel.

PENGINJILAN MELALUI PERSAHABATAN

Bila penginjilan didengungkan di gereja, seringkali membuat kita merasa tertuduh, tertekan atau timbul keengganan. Karena kita merasa berat dan sulit melakukannya. Sebenarnya menginjil tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Dalam Lukas 10:5-9, Tuhan Yesus mengajarkan cara penginjilan yang paling efektif, yaitu lewat sebuah hubungan atau persahabatan. Kesulitan apa yang Anda alami ketika menginjil?


Lukas 10:5-9.


Ada beberapa langkah dalam melakukan penginjilan melalui persahabatan :


PERTAMA, BERKATI MEREKA (ayat 5).

Sebuah penginjilan harus dimulai dari hati yang mengasihi dan selalu ingin memberkati. Ketika kita berkata, “Damai sejahtera bagimu” itu berarti kita sedang berdoa dan berharap agar orang itu diberkati Tuhan lewat hidup kita. Adalah sangat sulit dan menjadi beban berat bagi kita, jika kita menginjili, tetapi hati kita tidak mengasihi orang tersebut.


KEDUA, BANGUNLAH PERSAHABATAN (ayat 7).

Tuhan Yesus mengajarkan agar kita punya waktu cukup lama dengan orang lain dengan orang yang akan kita Injili. Artinya sebelum menginjil, kita seharusnya membangun persahabatan terlebih dahulu. Sangat tidak baik jika bertemu orang yang tidak dikenal langsung ditanya “Kamu sudah percaya Yesus belum? Kalo belum, kamu mati masuk neraka!” Orang yang mendengarnya bukannya tertarik, tapi malah tersinggung dan menolak kita. Sebelum Injil diterima, seharusnya diri kita yang terlebih dahulu diterima oleh mereka. Cara-cara apa saja yang bisa Anda gunakan untuk membangun persahabatan?


KETIGA, PENUHILAH KEBUTUHAN MEREKA (ayat 9a).

Sebelum Injil kita beritakan, sebaiknya kita memenuhi kebutuhan mereka terlebih dahulu. Layani mereka dengan kasih dan bantulah mereka mengatasi pergumulannya. Sembuhkan yang sakit (dengan kuasa doa ataupun pertolongan medis), beri makan yang lapar, hiburkan yang susah dll. Apa yang akan Anda lakukan untuk menolong orang-orang yang Anda kenal yang sedang mengalami pergumulan saat-saat ini? Ceritakanlah !


KEEMPAT, BERITAKAN INJIL KEPADA MEREKA (ayat 9b).

Setelah semua langkah tersebut dilakukan barulah Injil disampaikan. Persahabatan telah terbangun, kebutuhan telah terpenuhi, hati mereka telah terbuka maka Injil akan mudah diterima.


S4 – SASARAN DAN RENCANA.

Buatlah VIP List yang merupakan daftar orang-orang dalam lingkup pengaruh Anda yang akan Anda doakan dan dijangkau melalui langkah-langkah penginjilan melalui persahabatan. Mulailah melangkah dengan bersahabat dengan mereka.

MEMENANGKAN SELURUH KELUARGA

Kisah 16:31-34; 6:1-8.


Jika kita membaca kisah penjara di Filipi, hati kita terdorong kerinduan agar seluruh keluarga diselamatkan. Namun keselamatan atas seluruh keluarga itu tidak terjadi begitu saja karena kepala penjara itu bertobat. Seluruh anggota keluarga pun harus bertobat juga. Agar kita dapat menuntun setiap anggota keluarga kepada pertobatan. Mari kita belajar dari Stefanus (6:1-8). Apa saja yang bisa kita teladani?


PERTAMA, MEMILIKI KESAKSIAN HIDUP YANG BAIK (6:3).

Jika kita memiliki kehidupan yang ‘terkenal baik’, maka kesaksian hidup kita akan menjadi berkat dan menarik orang lain kepada Kristus. Sebaliknya jika kehidupan kita ‘amburadul’ maka kita tidak dapat menjadi surat Kristus yang terbuka dan dapat dibaca semua orang. Secara khusus keluarga kita sendiri. Bagaimana Anda berusaha untuk memiliki predikat “terkenal baik” ini? Apakah hal itu mudah / susah dilakukan? Mengapa?


KEDUA, MEMILIKI HIKMAT, KUASA DAN ROH ALLAH (6:3-6).

Untuk memenangkan keluarga kita, ada tiga hal yang harus kita dapatkan dari Tuhan. Hikmat Tuhan, agar kita bisa dengan tepat menyampaikan berita Injil, kuasa Tuhan agar berita Injil diteguhkan oleh Roh Tuhan yang akan mengiringi langkah-langkah kita. Sudahkah ketiga hal itu Anda miliki dalam hidup Anda? Ceritakanlah !


KETIGA, MEMILIKI PEMAHAMAN YANG BAIK AKAN FIRMAN ALLAH (7:1-53).

Kita tidak dapat menyampaikan Injil, Firman kebenaran, jika kita sendiri tidak memahaminya. Stefanus adalah orang yang berkomitmen untuk memahami FirmanNya dengan benar, sehingga ia bisa bersaksi di depan Mahkamah Agama. Kita akan memahami FirmanNya jika memiliki kerinduan untuk merenungkan Alkitab setiap hari. Kendala apakah yang Anda alami untuk merenungkan FirmanNya setiap hari?


S4 – SASARAN DAN RENCANA.

Setelah pertemuan kelompok, doakanlah secara khusus anggota-anggota keluarga yang belum dijamah oleh kasih Kristus.

DOA BAGI JIWA-JIWA

Efesus 3:14-21.


Jiwa-jiwa selalu memiliki ‘tempat utama’ di hati Tuhan. Untuk jiwa-jiwa Bapa mengorbankan Putra tunggalNya. Untuk jiwa-jiwa Yesus telah mati. Untuk itu dia bagi jiwa-jiwa agar diselamatkan perlu dilakukan orang percaya. Tetapi Paulus juga memberikan teladan, agar kita berdoa juga bagi jiwa-jiwa yang telah diselamatkan, agar tetap teguh di dalam Tuhan. Apa doa Paulus bagi jiwa-jiwa yang dilayaninya?


PERTAMA, AGAR JIWA-JIWA BERAKAR DI DALAM KRISTUS (16-17).

Jiwa-jiwa yang sudah bertobat dan dilahirbarukan, perlu terus ditopang oleh doa-doa kita agar mereka berakar di dalam Kristus. Ibarat pohon, kehidupan iman mereka ditopang oleh akar yang kuat, sehingga badai hidup sebesar apapun tidak pernah menggoyahkan iman percayanya. Akar yang kuat juga berpotensi besar untuk menyuplai makanan rohani ke seluruh bagian yang lain. Bagaimana dengan kehidupan rohani Anda? Apakah benar-benar telah berakar di dalam Kristus?


KEDUA, AGAR JIWA-JIWA MENGENAL DAN MENGALAMI KASIH KRISTUS (18-19a).

Banyak jiwa baru yang akhirnya mundur secara rohani, karena ketidaktahuan mereka akan panjang, lebar, tinggi dan dalamnya kasih Kristus. Kita yang menolong jiwa-jiwa baru tersebut, agar sampai pada pengenalan dan pengalaman akan kasih Kristus yang luar biasa itu melalui doa-doa kita. Biarlah hidup mereka senantiasa dijamah oleh kasih Kristus. Diskusikanlah tentang langkah apa yang bisa kita ambil agar tetap mengalami kasih Kristus ?


KETIGA, AGAR JIWA-JIWA MENGALAMI KEPENUHAN ALLAH (19b).

Tujuan akhir dari proses kehidupan rohani kita adalah kedewasaan rohani. Paulus menggambarkannya dengan istilah ‘kepenuhan Allah’ dalam nats yang kit abaca diatas. Teruslah berdoa bagi jiwa-jiwa, agar mereka tidak berhenti di tangah jalan dalam menjalani proses pertumbuhan, tetapi mereka akan sampai di garis finish yaitu kedewasaan penuh mereka. Ceritakanlah suka duka pengalaman Anda menjalani proses pertumbuhan rohani.


S4 – SASARAN DAN RENCANA.

Adakah jiwa-jiwa baru di dalam kelompok Anda? Jika ya, doakanlah mereka secara khusus setelah pertemuan kelompok berakhir. Jika mungkin adakanlah rencana bersama untuk mengunjungi mereka.

Rabu, 21 Oktober 2009

PELAYANAN YANG TERBAIK BAGI TUHAN

KEJADIAN 45:4-5


Ada banyak anak Tuhan yang rindu untuk melayani Tuhan, baik dalam pelayanan gereja, komsel maupun pelayanan di marketplace. Itu merupakan suatu hal yang amat baik dan berkenan kepada Tuhan. Tetapi seringkali ada banyak orang yang memandang ringan dalam hal melayani Tuhan. Mereka melayani dengan asal-asalan, setengah hati dan hanya memberikan sisa-sisa dan yang dimilikinya (waktu, uang, tenaga, dll). Padahal Allah ingin agar kita memberi yang terbaik bagi Dia.


Mengapa kita harus memberi pelayanan yang terbaik bagi Tuhan :


PERTAMA, KARENA TUHAN TIDAK MEMBERI SEGALA YANG TERBAIK BAGI KITA. Bapa di Sorga telah menyerahkan Anak Tunggal yang paling dikasihiNya bagi kita (Yoh. 3:16). Tuhan Yesus telah menyerahkan nyawaNya dan darahNya untuk menebus dosa kita (Yoh. 10:11). Ia juga memberikan segala sesuatu yang terbaik untuk memberkati kita (Maz. 81:17; Roma 8:32). Allah tidak pernah memberikan yang sisa atau yang kelas dua untuk kita, melainkan yang terbaik yang Ia miliki. Pelayanan seperti apakah yang pantas kita berikan bagi Allah yang telah menyerahkan segala yang terbaik bagi kita? Berikan contohnya.


KEDUA, STANDAR PERSEMBAHAN UNTUK TUHAN ADALAH YANG TERBAIK. Di dalam Alkitab ada 84 ayat yang di dalamnya menggunakan kata TERBAIK, dimana 70 ayat, diantaranya berbicara mengenai persembahan kepada Tuhan. Dalam ayat-ayat tersebut tertulis ketetapan bagi umat Tuhan untuk memberi yang terbaik dari yang mereka miliki (Kel. 23:19a; Im. 1:3; Bil. 7:13, dll). Bagaimana sikap kebanyakan orang Kristen ketika mempersembahkan sesuatu atau melayani Tuhan? Bagaimana dengan Anda?


KETIGA, TUHAN MEMANDANG SEBAGAI SEBUAH PENGHINAAN, JIKA KITA TIDAK MEMBERIKAN PELAYANAN YANG TERBAIK BAGINYA (MAL. 1:6-8, 14). Jika kita melayani dengan asal-asalan, ogah-ogahan, bersungut-sungut dan memberikan yang sisa-sisa bagi Tuhan, maka tanpa sadar kita sedang menghina Dia. Bagaimana respon / tanggapan Anda setelah membaca Maleakhi 1:6-8, 14 tadi?


SASARAN DAN RENCANA. Sadari betapa seringkali pelayanan yang kita berikan pada Tuhan, bukanlah yang terbaik. Berdoalah, mohon ampun padaNya dan ambil komitmen untuk memperbaiki kualitas pelayanan kita dengan tekad, “Aku tidak akan memberi dan melayani Tuhan, kecuali dengan yang terbaik”.

MELAYANI MELALUI PEKERJAAN

KEJADIAN 45:4-5.


Hampir semua hamba Allah yang dipakai luar biasa dalam Alkitab, berasal dari kalangan pekerja / profesi. Contohnya : Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, Daud, Daniel dll. Mereka bekerja di dunia sekuler, tetapi Tuhan pakai menjadi alatNya yang amat dahsyat dan berdampak. Pekerjaan mereka adalah pelayanan mereka, lewat pekerjaan yang mereka miliki, mereka melayani Tuhan dan sesama.


Beberapa keistimewaan dari orang yang melayani melalui pekerjaan :


PERTAMA, MEREKA MEMILIKI VISI DALAM PEKERJAAN YANG MEREKA GELUTI. Visi tersebut mereka dapatkan dari Tuhan. Hidup dan pekerjaan yang mereka lakukan merupakan sebuah misi untuk menggenapi visi tersebut. Contoh : Yusuf memiliki karier yang gemilang dalam pemerintahan di Mesir, visinya adalah untuk memelihara kehidupan umat Israel (Kej. 45:4-5). Daniel menjadi Perdana Menteri dan penasehat dari 4 raja yang paling berkuasa di dunia pada waktu itu. Visinya ialah agar semua raja tersebut mengerti kehendak Tuhan, serta melihat dan mengenal Tuhan lewat kehidupan Daniel (Dan. 2:46-47; 6:26-27). Apa visi Tuhan bagi karier dan pekerjaan Anda saat ini?


KEDUA, MEREKA BEKERJA BUKAN UNTUK UANG, MELAINKAN UNTUK KERAJAAN ALLAH. Kalau saudara cermati semua kisah tentang tokoh-tokoh Alkitab tadi, maka saudara akan dapati bahwa mereka tidak bekerja untuk mendapatkan uang / menambah kekayaan (perkara duniawi). Tetapi mereka bekerja keras untuk menggenapi kehendak dan rencana Tuhan atas hidup mereka. Mereka bekerja untuk Kerajaan Allah, bukan untuk kepentingan diri sendiri (Mat. 6:33; 7:21; Yoh. 6:27). Mari periksa hati kita dan jawab dengan jujur, apakah tujuan Anda bekerja selama ini? Diskusikanlah, betapa fananya tujuan tersebut.


KETIGA, KARENA BEKERJA UNTUK KERAJAAN SORGA, MAKA ALLAH MENDUKUNG KEHIDUPAN DAN PEKERJAAN MEREKA DENGAN SUPLAY SORGAWI. Karena mereka bekerja untuk Kerajaan Sorga, maka Tuhanlah yang menjadi majikannya. Dengan demikian kekayaan Kerajaan Sorga selalu mensuplay segala sesuatu untuk mendukung seluruh kehidupan dan misi mereka. Kerajaan Allah tidak pernah mengalami krisis atau goncangan apapun (Ibr. 12:26-28). Terbukti dari hidup mereka yang diberkati Tuhan dengan luar biasa (Kej. 13:2; 26:12-13; Dan. 2:48). Apa pandangan dan kesimpulan Anda tentang hal ini?


SASARAN DAN RENCANA. Sadari bahwa tujuan kita dalam pekerjaan selama ini sangatlah dangkal. Mintalah visi dari Tuhan. Mulai lakukan sesuatu yang berbeda dan dapati berkat Allah yang berlimpah.

PENYERAHAN HAK

Kejadian 22:1-14.


Kisah Abraham dalam Kej. 22:1-14, sungguh merupakan kisah yang luar biasa. Tak terbayangkan bila seorang ayah diminta untuk mengorbankan anak satu-satunya bagi Tuhan. Tetapi itulah yang dilakukan Abraham. Ia serahkan sepenuhnya semua hak yang ia miliki, bahkan hak untuk memiliki anak kesayangannya. Kisah ini amat bertolak belakang dengan kecenderungan manusia di zaman modern ini, yang selalu menuntut semua haknya, bahkan kalau perlu berkelahi untuk mendapatkannya.

Mengapa Tuhan memerintahkan Abraham untuk menyerahkan Ishak?


PERTAMA, UNTUK MEMBUKTIKAN KASIH ABRAHAM KEPADA TUHAN. Jika kita bertanya kepada orang Kristen, “Apakah engkau mengasihi Tuhan?” Pasti mereka akan menjawab, “Oh tentu, saya sangat mengasihi Tuhan”. Tetapi jawaban ini sama sekali tidak ada artinya, jika tidak dibuktikan. Yaitu dengan seberapa rela kita menyerahkan segala-galanya bagi Tuhan. Terkadang kita lebih mengasihi seseorang atau sesuatu lebih daripada mengasihi Tuhan (Mat. 10:37; I Yoh. 2:15-16). Ujian seperti inilah yang akan membuktikannya. Hak-hak apa saja yang selama ini Anda pertahankan dan belum diserahkan kepada Tuhan?


KEDUA, UNTUK MENGUJI IMAN DAN KETAATAN ABRAHAM KEPADA TUHAN. Seperti halnya dengan KASIH, iman dan ketaatan pun harus diuji dan dimurnikan, seperti orang memurnikan emas dengan api (I Pet. 1:6-7). Begitu pentingnya hal ini bagi Tuhan, sehingga kalau perlu Ia akan melakukannya seumur hidup kita (Ul. 8:2-3). Pernahkah Anda mengalami ujian iman dan ketaatan? Ceritakanlah !


KETIGA, KARENA TUHAN INGIN MEMBERKATI ABRAHAM DENGAN LIMPAH. Dalam Alkitab ada sebuah prinsip yang mutlak, yaitu “barangsiapa memberi akan diberi, bahkan segala sesuatu akan dilimpahkan kepadanya” (Luk. 6:38). Demikianlah berkat yang diterima oleh Abraham. Ia mendapatkan segala yang terbaik, karena ia telah menyerahkan semua haknya kepada Tuhan (Kej. 22:15-18). Setiap orang sulit untuk menyerahkan sesuatu kepada Tuhan, karena takut kehilangan, tetapi justru dengan menyerahkannya, maka kita akan mendapatkan lagi, bahkan ditambah dengan bonus-bonusnya. Bila ada yang pernah mengalami hal ini, silahkan berbagi kepada orang lain.


SASARAN DAN RENCANA. Jangan menahan apapun yang seharusnya kita berikan kepada Tuhan. Berikanlah kepadaNya apa yang ia inginkan sebagai bukti ketaatan kita.

HIDUP UNTUK MELAYANI ALLAH DAN SESAMA

FILIPI 2:5-8.


Konsep orang Yunani dan Romawi pada zaman Alkitab tentang pelayan sangatlah rendah. Bagi mereka pelayan adalah seorang yang tidak berarti dan tidak berharga, yang diperbudak oleh orang lain. Tetapi Tuhan Yesus datang mendobrak semua pandangan itu. Ia datang sebagai hamba yang taat dan setia sampai mati (Fil. 2:5-8). Bagi Yesus, seluruh hidupnya diabdikan untuk melayani Allah dan sesama.


Mengapa kita harus hidup untuk melayani Allah dan sesama?


PERTAMA, TUHAN TELAH MENEBUS KITA DARI DOSA DAN MAUT UNTUK DIJADIKAN HAMBANYA. Tidak ada yang lebih mahal dari nyawa seseorang. Ketika Tuhan Yesus menebus kita dari dosa dan maut. Ia tidak menebus dengan emas atau barang berharga lainnya, melainkan dengan nyawaNya sendiri (I Pet. 1:18-19). Kita telah ditebus dan telah merdeka. Tetapi kemerdekaan yang kita miliki bukan agar kita bebas berbuat dosa, melainkan agar kita menjadi hamba kebenaran, yaitu untuk melayani Allah dan sesame (Roma 6:18; Gal. 5:13). Sudahkah Anda terlibat pelayanan? Apa yang seringkali menghalangi kita untuk melakukannya?


KEDUA, TELADAN YESUS ADALAH HIDUP UNTUK MELAYANI. Yesus adalah Tuhan dan Raja, Pencipta segala yang ada. Sebagai Tuhan dan Raja seharusnya Dia dilayani. Tetapi ketika Ia ada di dunia, Ia justru memberi teladan yang berbeda. Ia berkata, “Aku datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani”. (Mark. 10:45). Tetapi seringkali kita dating ke gereja dan ke komsel dengan sikap “Aku datang untuk dilayani dan bukan untuk melayani”. Jika kita adalah anak Tuhan, tentunya kita rindu untuk semakin serupa dengan Dia. Anda akan semakin serupa dengan Yesus, ketika Anda melayani.


KETIGA, TUHAN MEMBERIKAN TALENTA, KARUNIA DAN PENGURAPAN BUKAN UNTUK KEPENTINGAN DIRI SENDIRI, MELAINKAN UNTUK MELAYANI. Kisah tentang talenta (Mat. 25), memberikan pengertian kepada kita, bahwa Allah memberikan talenta kepada semua umatNya. Dan ia ingin agar kita mengembangkannya, bukan menguburnya. Sebagai umat Tuhan pasti kita rindu memiliki karunia dan pengurapan, tetapi semua itu diperuntukkan untuk pelayanan (I Pet. 4:10-11; Luk. 4:18-19). Tuhan menghormati orang yang melayaniNya (Yoh. 12:26 b). Talenta dan karunia apa yang sudah Tuhan berikan kepada Anda? Apa yang Anda buat dengan talenta dan karunia itu?


S4 – SASARAN DAN RENCANA. Temukan karunia rohani yang Tuhan titipkan dalam hidup Anda dan mulailah melayani.

Senin, 07 September 2009

HIDUP BIJAKSANA DI AKHIR ZAMAN

Efesus 5:16-18.

Banyak orang tergelincir dalam kehidupan yang tidak sesuai dengan kebenaran Allah, karena tidak memahami prinsip-prinsip Alkitab. Apalagi akhir zaman tidak menawarkan hidup yang semakin mudah, sebaliknya hidup akan menjadi lebih sukar dan kompleks. Mungkinkah orang Kristen tetap bertahan dalam kondisi yang sedemikian? Mari kita cermati nasehat Firman Tuhan berikut ini untuk hidup bijaksana :


PERTAMA, PERGUNAKANLAH WAKTU YANG ADA (16). Kita diberi oleh Tuhan waktu yang sama, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, begitu seterusnya. Karena hari-hari ini adalah jahat. Alkitab menuntun kita untuk tidak menghabiskan waktu bagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan kekekalan. Suatu kali kelak kita harus mempertanggung jawabkan penggunaan waktu yang telah Ia berikan. Menurut Anda bagaimana kita menggunakan waktu dengan baik, agar berkaitan dengan kekekalan?


KEDUA, PAHAMI KEHENDAK TUHAN (3-6). Orang tersesat karena tidak memahami kehendak Tuhan. Mereka berjalan dengan kekuatan sendiri atau atas petunjuk ajaran sesat. Kita harus memahami kehendak Tuhan, agar dapat hidup bijaksana di akhir zaman ini. Semakin kita memahami kehendakNya, semakin tepat kita akan mengambil sebuah keputusan. Dalam ayat ini, jika tidak mengetahui kehendakNya, kita digolongkan sebagai orang bodoh. Bagaimana Anda memahami kehendak Tuhan dalam hidup Anda?


KETIGA, PENUHLAH DENGAN ROH KUDUS (7-12). Selain menggunakan waktu dengan bijak dan memahami kehendak Tuhan, tentu kita membutuhkan kuasa Illahi dinyatakan atas kita. Kuasa itu datang dari RohNya sendiri. Uniknya kepenuhan Roh Kudus dikontraksikan dengan mabuk anggur. Orang yang mabuk akan dikuasai dan dikendalikan sepenuhnya oleh kemabukannya, sebaliknya orang yang penuh Roh Kudus juga akan dikendalikan dan dikuasai oleh Roh Kudus. Apakah Anda sudah penuh dengan Roh Kudus? Apakah tandanya jika seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus?


S4 – SASARAN DAN RENCANA. Hidup yang singkat dan hanya sekali ini tidak seharusnya diisi dengan hal-hal yang berakhir di pintu kubur. Tetapi harus banyak digerakkan oleh kekekalan pada masa yang akan dating. Ambillah sebuah keputusan penting berkaitan dengan hal ini.

WAKTUNYA SUDAH DEKAT

I Timotius 4:6-10

Salah satu penanda akan datangnya hari Tuhan adalah munculnya ajaran sesat di seluruh dunia. Penyesat-penyesat itu akan membuat orang-orang meninggalkan kepercayaannya kepada Tuhan, sehingga akhirnya mereka murtad. Bagaimana orang percaya menghadapi waktu yang kian mendekat itu berdasarkan Alkitab?


PERTAMA, MILIKI PEMAHAMAN AKAN KEBENARAN (6). Tidak ada cara lain yang lebih efektif untuk menangkal penyesatan, kecuali kita tertanam kokoh pada kebenaran. Hal ini bisa terjadi jika mau di didik dalam soal-soal pokok iman Kristen dan dalam ajaran yang sehat. Sendengkanlah telinga kepada kebenaran, bukan kepada ajaran-ajaran yang palsu. Apakah respon Anda jika mendengar sebuah pengajaran? Apakah Anda langsung mempercayainya?


KEDUA, MILIKI KEHIDUPAN IBADAH (7-8). Paulus mengajarkan kepada Timotius bahwa latihan badani terbatas gunanya. Itu sebabnya ia mendorong agar Timotius melatih diri beribadah. Ibadah adalah sesuatu yang harus terus dilatih dan dibiasakan. Firman Tuhan menegaskan, bahwa ibadah bukan hanya berguna pada masa kini, tetapi berkaitan dengan masa depan. Menjelang kedatangan Tuhan, disiplin rohani dalam ibadah harus ditingkatkan. Halangan terbesar, apakah yang merintangi kehidupan ibadah Anda? Bagaimana Anda mengatasinya?


KETIGA, MILIKI KEHIDUPAN PELAYANAN (10). Selain pemahaman akan kebenaran dan kehidupan ibadah yang terjaga, kita juga harus meningkatkan diri dalam pelayanan. Panggilan yang telah Tuhan tetapkan bagi kita untuk melayani harus senantiasa terngiang. Bahkan untuk hal itu kita harus “berjerih lelah” dan “berjuang”, karena besar pengharapan yang terkandung di dalamnya. Ketika berjumpa dengan Tuhan kelak. Hal inilah yang akan kita pertanggung jawabkan. Bagaimana dengan kehidupan pelayanan Anda?


S4 – SASARAN DAN RENCANA. Waktunya telah dekat, sudah diambang pintu. Persiapkan diri agar kita di dapati berjaga-jaga pada waktu kedatanganNya.

KUASA ALLAH DI AKHIR ZAMAN

Markus 16:16-18; Kisah 1:1-8.

Kristus mengajarkan bahwa Kerajaan Allah yang digagasNya adalah sebuah kerajaan yang menekankan tentang kuasa / otoritas. Kuasa itu tidak hanya dimonopoli oleh Yesus sebagai Raja, tetapi juga diberikan kepada setan juga. Kita diberi kuasa untuk mengusir setan demi namaNya, Tetapi juga diberikan kepada gereja sebagai bagian dari Kerajaan Allah. Kuasa apa saja yang dimiliki gereja di akhir zaman?


PERTAMA, KUASA ATAS SETAN (Mark. 16:17). Banyak orang yang meyakini bahwa setan amat berkuasa atas kehidupan manusia. Mereka tidak terkalahkan. Jika hal ini dipahami dalam konteks di luar Kerajaan Allah mungkin ada benarnya. Tetapi Tuhan Yesus telah mengalahkan setan dan kuasaNya telah diberikan kepada kita untuk mengusir setan juga. Kita diberi kuasa untuk mengusir setan demi namaNya, bukan dengan kuasa kita. Ceritakanlah pengalaman Anda dalam menerapkan Firman Tuhan ini?


KEDUA, KUASA ATAS SAKIT-PENYAKIT (Mark. 16:18). Semakin dunia tua, semakin kita menemukan berbagai macam penyakit yang aneh-aneh. Yang terakhir, dunia dihebohkan dengan virus H1N1 (Flu Babi), setelah ada flu burung dan berbagai macam penyakit yang lain. Tetapi Tuhan menjanjikan, bahwa orang-orang percaya diberi kuasa untuk meletakkan tangan atas orang sakit, dan orang sakit itu akan sembuh. Apakah Anda pernah melakukan prinsip Firman Tuhan ini? Ceritakanlah !


KETIGA, KUASA UNTUK MENJADI SAKSI (KISAH 1:8). Tuhan mengatakan bahwa kita tidak perlu mengetahui waktu dan masa yang ditetapkan Bapa (Kis. 1:7). Kit justru di dorong untuk menfokuskan diri kepada tugas untuk menjadi saksi Kristus. Tugas ini memang selalu di dengungkan, tetapi tidak sedikit juga orang percaya yang mengalami ketakutan melakukannya. Ketakutan itu akan sirna, jika kita memahami bahwa Ia memberi kuasa untuk menjadi saksi setelah setelah Roh Kudusnya mendiami orang percaya. Apakah Anda masih mengalami ketakutan yang sama? Mengapa?


SASARAN DAN RENCANA. Jangan bimbang dan ragu untuk menghadapi segala bentuk tantangan pada akhir zaman kuasa Allah sudah dicurahkan bagi kita untuk kita gunakan.